Please select language :
Rabu, 13 Juli 2011
ZINC, PERANANNYA UNTUK WANITA HAMIL DAN ANAK-ANAK
Zinc (seng) adalah salah satu mikronutrien atau mineral yang esensial bagi manusia. Zinc diperlukan oleh berbagai jenis enzim dalam menjalankan fungsinya, antara lain sintesa dan perombakan protein, karbohidrat, dan lemak. Zincum (Zn) juga diperlukan oleh berbagai protein lain, serta oleh biomembran. Dalam hal ini, zinc berperan penting dalam metabolisme tingkat seluler, antara lain sintesa DNA dan RNA. Bahkan, kehadiran zinc dalam tubuh kita akan sangat mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh, sehingga berperan penting dalam pencegahan infeksi oleh berbagai jenis bakteri patogen. Menurut penelitian, kekurangan zinc pada ibu hamil akan sangat mempengaruhi fungsi kekebalan pada janin, hal tersebut akan tetap
bertahan setelah sang janin lahir dan juga selama masa hidupnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengkonsumsi zinc.
Masih menurut penelitian, kekurangan zinc pada anak-anak dapat menyebabkan kekerdilan dan terlambatnya kematangan fungsi seksual.
Konsumsi suplemen zinc memegang peranan penting dalam proses pertumbuhan anak-anak kita tercinta. Pada ibu hamil, kekurangan zinc dapat menyebabkan terganggunya perkembangan fisik dan intelektual janin. Ibu hamil yang mengkonsumsi rutin zinc 15 mg per hari, janinnya akan menunjukkan perkembangan fungsi hati serta fungsi motorik yang baik, janin akan lebih aktif, lain halnya dengan ibu hamil yang tidak mengkonsumsi zinc. Pada janin, zinc dapat bertindak sebagai neurotransmitter yang berperan dalam proses pematangan sel serta dalam masa pertumbuhan awal kehidupan janin yang akan mempengaruhi perkembangan saraf dan kecerdasan mereka pada masa-masa selanjutnya.
Kebutuhan Zinc seharinya sekitar 10-15 mg, sedangkan pada kasus defisiensi dibutuhkan sekitar 50 mg Zinc per harinya. Zinc dapat diperoleh dari daging, ikan, kerang, kepiting, susu, produk olahan gandum, ragi, dan kacang-kacangan. Penyerapan Zinc (Zn) dari usus tubuh diperbesar oleh vitamin C dan asam-asam amino, namun diperkecil oleh kalsium, fosfor, Fe (zat besi), dan Cu (tembaga).
Zinc juga berperan dalam mengatasi diare pada bayi dan anak-anak. Konsumsi zinc pada pasien diare dapat menurunkan jumlah ekskresi feses sampai 31%. Tidak hanya itu frekuensi BAB juga berkurang sampai 40% dengan pemberian suplemen zinc. Efektifitas zinc dalam mengatasi diare tidak dipengaruhi oleh umur pasien serta jenis zinc yang diberikan (tipe garam zinc: zinc sulfat, zinc acetate, atau zinc gluconate). Pemberian larutan oralit dan pemberian sirup zinc secara terpisah (tidak boleh dicampurkan) telah terbukti lebih baik dalam mengatasi diare dibandingkan dengan pemberian larutan oralit saja. Zinc terbukti dapat meningkatkan absorpsi air dan elektrolit dengan cara membantu proses regenerasi mukosa intestinal. Zinc juga dapat membantu proses restorasi enzim-enzim di saluran pencernaan, sehingga proses pencernaan dapat pulih kembali seperti semula, tidak hanya itu zinc juga dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
WHO telah merekomedasikan penggunaan zinc dalam pengobatan diare dengan dosis 10 mg per hari (bayi 2-5 bulan), dan dosis 20 mg per hari (anak 6 bulan ke atas) selama 10 hari, untuk mencegah kemungkinan terjadinya diare selama 3 bulan ke depan. Pemberian selama 10 hari berturut-turut tersebut harus tetap dilakukan meskipun diare sudah berhenti sebelum 10 hari. Untuk bayi, pemberian tablet zinc dapat dilarutkan dengan sedikit air putih atau ASI.
Hal penting dalam mengatasi defisiensi zinc adalah pemberian suplemen zinc dan memfortifikasi makanan dengan zinc, terutama makanan untuk bayi, anak-anak, dan ibu hamil. Pada makanan, zinc dapat ditemukan pada tiram, kacang-kacangan, almond, biji labu dan bunga matahari. Zinc juga banyak ditemukan pada daging kalkun bagian leher dan daging sapi antara leher dan bahu.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa zinc mampu memperbaiki kinerja/fungsi sel-sel otak, antara lain lemah ingatan (sering lupa) pada lansia. Penggunaannya yang paling umum adalah dalam dermatologi (kulit), khususnya dalam bedak tabur dan salep. Garam-seng oraganis (sitrat, glukonat, dan picolinat) digunakan sebagai antioksidan pada terapi alternatif, juga sebagai obat tambahan untuk kasus prostat yang membesar. Zinc glukonat sebagai tablet isap ternyata juga sangat bermanfaat pada infeksi influenza untuk mempercepat penyembuhannya (sekitar 40 % lebih cepat). Zinc dalam bentuk zinc sulfida (selsun) banyak digunakan dalam produk sampo anti ketombe untuk membantu mengatasi masalah ketombe rambut.
Jika dilihat dari uraian di atas, ternyata begitu penting fungsi zinc bagi manusia, terutama anak-anak kita. Pemberian suplemen zinc mutlak diperlukan guna menghindari terjadinya defisiensi zinc yang efeknya
tidak kita inginkan. Oke teman-teman, mulai sekarang saatnya kita perkaya asupan makanan dengan memperhatikan kandungan nutrisinya, agar kebutuhan gizi kita tetap terpenuhi dan seimbang.
Harga : Rp. 111.000
Anda berminat mnendapatkan produk zinc yang alami..? Bebas dari campuran bahan2 kimia...?
Hubungi kami di 0817 0379 4040
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Beri Komentar:
Posting Komentar